Latest News

Showing posts with label Memuliakan Allah. Show all posts
Showing posts with label Memuliakan Allah. Show all posts

Monday, January 28, 2019

MEMULIAKAN ALLAH

MEMULIAKAN ALLAH

Bacaan : Yohanes 17.

MEMULIAKAN ALLAH. Tuhan Yesus menyelesaikan pembicaraan di dalam Yohanes 16 agar murid-murid-Nya memperoleh damai sejahtera di dalam Dia. Ia menegaskan, “Di dalam dunia, engkau menderita aniaya, tetapi kuatkanlah hatimu, sebab Aku telah mengalahkan dunia.” Jadi orang yang benar-benarmengalahkan dunia bukanlah Iskandar Agung, Hannibal, Charlemagne, Napoleon,Hitler, dan lainnya, tetapi Yesus Kristus.

Kembali pernyataan ini diulang di dalam 1Yohanes 5: “Yang memampukan kita mengalahkan dunia adalah iman.” Maka, setiap orang yang di dalam Kristus, beriman kepada-Nya, dapat menang atas dunia fanaini, atas kedagingan dan nafsunya yang akan binasa, dan akan menikmati sejahtera sorgawi. Sekalipun kesulitan besar melanda, ia akan tetap stabil karena mengikut Tuhan mengarah kepada hidup yang kekal.

Sesudah mengakhiri pesan-Nya dalam Yohanes14-16, Yesus berbalik, menengadah ke langit, menaikkan doa di Yohanes 17, satu pasal yang unik, sangat berbeda dengan semua pasal di Alkitab. Satu-satunya pasal yang memperlihatkan kepada kita komunikasi antar Allah Tritunggal; isi doa Allah Putra kepada Allah Bapa. Banyak orang ketika berdoa mengacu ke Kitab Mazmur, karena di situ terdapat pergumulan orang yang mencari Tuhan, yang berdoa menyatakan tujuan hidupnya, mau menyinkronkan keinginan yang dicipta kepada kehendak Allah, sang Pencipta.

Doa bukan minta kesejahteraan, kesehatan,kekayaan, atau meminta Allah mengabulkan permintaan manusia yang semaunya, mau memuaskan nafsu kedagingannya. Itu bukan doa, melainkan ekspresi egoisme dan keserakahan manusia berdosa, yang belum ditebus, yang mau memperalat agama dandoa untuk memenuhi keinginannya.

Doa yang sejati adalah doa yang menyinkronkan keinginan kita dengan kehendak Allah, bersandar kepada-Nya untukmenggenapkan kehendak rencana-Nya demi kemuliaan nama-Nya. Jadi, inti doa adalah “Kehendak Tuhan jadi, di bumi seperti di sorga.” Ini yang kita lihat didalam doa Tuhan Yesus di dalam Yohanes 17 dan di dalam Doa Bapa Kami (Mat. 6) yang agung, yang Dia ajarkan. Jadi jika kita tidak mengerti apa itu doa dengan benar, hidup kita hampir tidak berbeda dengan orang kafir.

Yohanes 17 adalah satu pasal khusus, karena seluruhnya memaparkan bagaimanaTuhan Yesus berdoa kepada Bapa. Di sini kita mempelajari relasi antar Pribadidalam Allah Tritunggal yang begitu unik yang tidak dapat dianalogikan denganapa pun di luar Allah Tritunggal, yaitu Tiga Pribadi tetapi Satu Substansi,yaitu substansi Ilahi. Di dalam sejarah manusia, Allah mewahyukan intisari doaAllah Pribadi Kedua kepada Allah Pribadi Pertama, salah satunya di dalam Yohanes17. Di sini kita melihat Yohanes memiliki kejelian mengamati segala yangterjadi, memiliki ingatan yang begitu baik, yang merupakan anugerah Tuhankepadanya. Ketika Yohanes mengikut Tuhan, usianya masih sangat muda. Sifatnyabegitu keras, menandakan kerohaniannya yang belum matang. Sepertinya tidakcocok menjadi murid Yesus.

Ketika Kaisar Nero (sekitar 62-66 AD)membakar Roma dan mengambinghitamkan orang Kristen, yang menyebabkan orangKristen dianiaya, Petrus dan Paulus mati sebagai martir; kemudian tahun 70 ADYerusalem dibakar, Bait Allah dirobohkan, kaki dian dibawa Jenderal Titus keRoma, kekristenan seolah tidak memiliki hari depan. Di saat seperti itu, Tuhanmenyisakan satu orang, yaitu Yohanes. Ia harus berdiri memimpin Gereja, yangdihadang oleh empat hal yang menakutkan, yaitu: 1) Penganiayaan politik; 2)Ejekan kaum filsuf; 3) Kekacauan di dalam gereja; dan 4) Ajaran bidat yangmenyusup ke dalam gereja. Dia meneguhkan iman mereka, berperang bagi kebenarandengan begitu gigih, untuk memelihara iman Kristen yang tulen. Perjuanganapologetisnya itu diteruskan oleh Polikarpus, Irenaeus, Bapa-Bapa Gereja,seperti Agustinus, dan sampai para Reformator, seperti Martin Luther dan JohnCalvin. Dan hingga hari ini: GRII, memelihara dengan ketat akan tradisi imanKristen yang diwariskan dari zaman ke zaman.

Syukur bahwa di masa tuanya, Yohanes masihdikaruniai pikiran yang begitu tajam dan ingatan yang begitu baik, sanggupmenghasilkan tulisan-tulisan yang begitu ketat, begitu mendalam, terintegrasisecara organik, untuk menyatakan pengertiannya tentang misteri Ilahi, khususnyaKitab Wahyu, kitab penutup Alkitab kita. Dengan demikian Alkitab menyajikanAlfa dan Omega, dari awal penciptaan hingga akhir dunia kiamat. Dan Alkitabmenunjukkan bahwa dari semua itu, fokus dari sejarah manusia adalah Gereja,yaitu kaum pilihan Allah.

Yohanes 17 adalah pasal yang penting danunik dalam menunjukkan doa Yesus begitu berbeda dengan doa semua manusia.Manusia berdoa karena mereka perlu, maka semua nabi Perjanjian Lama ketika maumelakukan mujizat, mereka berdoa terlebih dahulu. Tetapi Yesus Kristus tidakperlu, karena Dia adalah Allah, tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya. Jadiketika Ia berdoa kepada Bapa, Ia berbicara secara langsung tanpa membutuhkanpengantara.

Kalimat pertama di dalam ayat pertama memang bukan doa Tuhan Yesus, tetapi ini pengantar untuk kita mengerti siapa yang mengatakan kalimat-kalimat berikutnya. Tuhan Yesus mengawali doanya dengan kemuliaan Allah. Ini senada dengan Doa Bapa Kami. Di dalam Yohanes 17, hal ini diperjelas: “Bapa, muliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan-Mu.”   BagiKristus, kemuliaan Allah adalah hal yang sangat penting. Allah yang sejati tidak akan mau membagikan kemuliaan-Nya dengan ilah-ilah. Tertulis dua kali dalam Kitab Yesaya: “Aku ini Tuhan… Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain.” Maka, ketika orang menyembah Guan Gong, Guan Yin, Gong Ming,dan ilah-ilah lain, engkau merampas kemuliaan Allah dan memberikannya kepada yang bukan Allah. Ini dosa yang sangat besar.

Membajak hak milik orang lain adalah dosa. Pembajakan yang terbesar bukan membajak musik atau membajak kaset dan buku, tetapi membajak kemuliaan Allah. Kemuliaan yang seharusnya kita berikan kepada Allah telah kita berikan kepada yang bukan Allah. Itu adalah hal yang dibenci Allah. Setiap orang harus memberikan kemuliaan hanya kepada Allah, karena hanya Dia Pemilik kemuliaan yang sejati. Ketika orang memuliakan diri, di mana orang pandai merasa begitu penting, penyanyi yang baik merasa diri paling penting,atau merasa Tuhan begitu membutuhkan dia, dia melakukan dosa yang sangat dibenci Tuhan.

Apa yang dimaksud dengan kemuliaan Allah? Kemuliaan Allah adalah bobot yang berada di dalam Pribadi-Nya. Ketika kita berbicara dengan seseorang, terkadang kita merasa bicaranya kurang berbobot. Itu menunjukkan kualitas yang ada di dalam diri orang itu. Allah itu mulia,karena Dialah yang paling berbobot. “Bobot” dipakai untuk memberi pengertian tentang kemuliaan Allah. Manusia dicipta seturut peta teladan Allah, maka manusia dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Itu sebabnya, ketika kita membahas sifat manusia, berbeda dengan theolog lain yang hanya mengacu kepada tubuh yang bisa lelah, karena sifat manusia memiliki sisi yang lain, kemuliaan dan kehormatan yang dari Allah. Yesus Kristus memiliki kemuliaan yang terbesar dan kemuliaan-Nya bukan kemuliaan yang dicipta, melainkan kemuliaan yang dari sorga. Itu sebabnya, ketika Dia turun ke dunia, Ia menjadi manusia yang paling berbobot.

Dia mengatakan, “Muliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu memuliakan-Mu,” karena Ia memang Anak Allah. Allah yang paling berbobot sudah turun ke dunia, menjadi manusia yang memiliki sifat manusia sekaligus sifat Allah, sehingga memancarkan bobot kemuliaan Allah. Maka, kita tidak mungkin mempersamakan Yesus Kristus dengan Martin Luther, Sakyamuni, Socrates, dan lain-lain. Ia mutlak berbeda, karena Ia adalah Allah yang turun ke dunia, menyatakan bobot kemuliaan Allah kepada manusia. Itu sebab, Ia berkata, “Engkau melihat Aku, bukan melihat Aku, melainkan melihat Bapa yang mengutus Aku.”  Kristus adalah perwakilan, wahyu Allah dalam bentuk manusia.

Pernyataan pertama doa Tuhan Yesus ini sama seperti Doa Bapa Kami, yang mengajarkan: diawali dengan dikuduskan,dimuliakanlah nama-Mu. Itulah prominent will  (kehendakyang khusus), tujuan terakhir dari doa. Tujuan ultimat doa adalah agar Allah dipermuliakan. Itu sebab Tuhan Yesus mengawali doa dengan “permuliakanlah Anak-Mu, sehingga Anak memuliakan Bapa.”

Yesus minta dipermuliakan oleh Allah, baru Dia bisa memuliakan Allah, adalah suatu rahasia yang besar sekali. Yesus Kristus minta dipermuliakan oleh Allah Bapa, agar menyatakan bahwa Dia tidak menerima kemuliaan yang diberi oleh siapa pun, kecuali Bapa-Nya. Di dalam ajaran Yesus Kristus, kemuliaan berasal dari empat segi:

Pertama, dari orang lain.Yesus berkata, “Orang yang menerima kemuliaan dari orang lain, dia tidak sejati.”  Manusia suka dipuji oleh orang lain. Tetapi kita harus sadar ada dua macam pujian, 1) yang berdasarkan kebenaran, atau 2) yang menguji engkau. Itulah yang Amsal katakan, “Jika seseorang dipuji dan ia langsung menerima,maka ia suka kemuliaan manusia.”  Bahkan ada orang yang demi untuk dipuji, berani menyuap atau membayar orang lain untuk memuji dia. Orang demikian adalah orang yang tidak tahu malu. Jika engkau adalah orang yang suci, adil dan berbobot, rendah hati dan berkerohanian baik, maka orang pasti memujimu. Jika engkau tidak senang ketika orang lain dipuji, engkau tidak beres. Ketika orang lain dipuji, amatilah apakah dia memang patut dipuji. Kalau dia tidak patut dipuji, selidiki mengapa dia tidak patut dipuji. Jadi jangan sembarang menghakimi atau memvonis seseorang secara dangkal, karena itu sangat keji. Kalau dia memang patut dipuji, ketika ia dipuji, kita harus merasa senang, karena Alkitab mengajar kita bahwa salah satu jerat kita yang terbesar adalah iri hati, di mana kita tidak bisa mendengar orang lain dipuji. Contoh kasus yang tepat adalah Saul ketika Daud pulang dengan membawa kepala Goliat, orang memuji, “Saul membunuh beribu-ribu (dia senang), tetapi Daud membunuh berlaksa-laksa (dia tidak suka).” Maka sejak saat itu Saul bertekad mengenyahkan Daud.

Kedua, dari diri sendiri. Di sini kita melihat orang yang suka memperkenalkan diri, suka membual diri dan menyombongkan dirinya sendiri. Ia sibuk menceritakan kehebatan diri yang terkadang tidak sesuai dengan kenyataan aslinya.

Ketiga, dari Allah. Ketika Allah mempermuliakan engkau, terimalah itu tanpa rasa takut atau malu. Tuhan akan memuji kebajikanmu melalui orang-orang rohani, bukan karena orang-orang itu menginginkan uangmu, atau mencari muka di hadapanmu, tetapi karena mau memuliakan Tuhan dengan itu. Itu adalah pujian yang sejati; kemuliaan yang dari Tuhan. Jadi, jangan memuliakan diri sendiri, jangan mencari kemuliaan dari orang lain, tetapi nantikanlah kemuliaan yang dari Allah.

Keempat, kemuliaan palsu. Ketika seseorang membeli gelar Doktor atau Diploma adalah tindakan kemuliaan palsu, yang kosong dari dunia ini.
Ajaran kemuliaan Allah dari Alkitab begitu ketat. Di dalam ayat 1b, Tuhan Yesus menegaskan bahwa Dia tidak menerima kemuliaan dari manusia, dari diri atau menggunakan cara-cara lain yang palsu. Kemuliaan satu-satunya yang Dia terima adalah kemuliaan dari Bapa-Nya, Allah yang Mahatinggi. Kemuliaan yang dari Allah tidak akan dapat digoyahkan oleh siapapun. Sebab Dialah yang tertinggi. Maka, kemuliaan dari Allah Mahatinggi adalah kemuliaan asli. Jangan mencari atau meminta kemuliaan manusia, penguasa, kemuliaan palsu yang kaubeli. Semua itu tidak ada gunanya. Kemuliaan yang sejati, yang satu-satunya adalah dari Allah di tempat yang Mahatinggi, yang tinggal tetap selama-lamanya.

Allah menyebut Abraham sebagai “bapa orang beriman”. Tidak seorang pun dapat menyangkalnya, karena yang mengatakan adalah Allah sendiri. Jadi tidak masalah jika engkau dicela, difitnah, dihina orang, namun Tuhan memuliakan engkau.

Benarkah Tuhan memuliakan engkau? Tolstoy dalam bukunya menceritakan ada seorang yang dituding membunuh dan ditangkap,lalu divonis seumur hidup dibuang ke Siberia, daerah dingin dengan suhu hingga-40 s/d -60 derajat Celcius, padahal ia tidak membunuh. Tidak seorang pun mau mendengar apa yang ia katakan. Sampai usia 84 tahun, seorang mengetuk pintu penjaranya, membacakan surat keputusan: “Hari ini Tsar Rusia membebaskanmu. ”Hatinya berkecamuk antara senang dan sedih. Ia bercucuran air mata berkata,“Usiaku sudah 84 tahun. Kalaupun aku dibebaskan, ke mana aku harus pergi? Naik kereta api lima puluh jam ke Moskow, lalu apa yang bisa aku lakukan?” Ketika saya membaca kisah itu, saya turut menangis. Inilah dunia.

Dunia ini sementara; pengharapan kita bukan dari dunia ini dan hidup kita bagi kekekalan. Itulah yang Yesus perlihatkan. Ketika Dia dipaku di atas kayu salib, semua orang mengejek dan mempermalukan Dia, memandang-Nya sebagai perampok terbesar, bahkan meletakkan-Nya di tengah dua orang perampok. Tetapi Yesus tidak meratapi nasib-Nya yang kurang baik, juga tidak memaki-maki orang yang memperlakukan-Nya dengan tidak benar; Dia terima semuanya. Karena Dia tahu: “Kemuliaan-Ku bukan dari manusia, bukan dari duniaini. Kemuliaan-Ku adalah dari Bapa-Ku yang di sorga.” Di Yohanes 17: “Bapa, permuliakanlah Anak-Mu. Anak-Mu akan mempermuliakan Engkau.” Biarlah kita menjadi orang yang dipermuliakan oleh Allah, bukan dimuliakan oleh manusia, agar engkau dapat mengembalikan kemuliaan kepada-Nya, menjadi orang yang bertanggung jawab kepada-Nya.

Di ayat 2: Seluruh ciptaan berada di dalam tangan Allah. Yesus Kristus memiliki dan berkuasa atas semua ciptaan-Nya. Kita dapat mengategorikan ciptaan, mulai dari yang paling pasif, materi, kemudian rumput, tumbuh-tumbuhan, binatang, dan tertinggi manusia. Orang Stoa menyebut “yang tidak punya hidup” sebagai pasif, dan “yang punya hidup” sebagai aktif. Dari “yang hidup” kita melihat tingkatan dari kehidupan bersel tunggal, rumput,terus meningkat hingga yang tertinggi adalah manusia. Inilah yang diungkap juga di dalam Mazmur 8: “Engkau telah memahkotai manusia dengan hormat dan mulia. Memberinya kuasa atas semua ciptaan, burung di udara, binatang di bumi danikan-ikan di laut.”  Semua ciptaan ini Tuhan serahkan kepada Adam. Adam menamai dan berkuasa atas semua ciptaan. Namun, dosa telah membuat Adam kehilangan kuasa itu. Akibatnya, manusia takut kepada binatang, yang seharusnya dia kuasai. Jadi, setelah Adam berdosa, keberadaan berbagai makhluk lain menjadi ancaman bagi kesejahteraan manusia.

Tetapi di dalam ayat 2, Tuhan Yesus memproklamasikan bahwa Dia memperoleh kembali hak, kuasa yang hilang di dalam Adam, yang belum Adam miliki secara faktual, yaitu berupa janji Allah, dan Yesus memiliki itu. Ayat-ayat Mazmur 8, Kejadian 2, Korintus, Wahyu, dan Ibrani 2 menyatakan bahwa tidak seorang manusia pun berkuasa atas segala ciptaan-Nya, tetapi Anak Allah yang berinkarnasi, sementara jadi sedikit lebih rendah dari malaikat, Dia berkuasa atas semuanya. Maka ayat ini menegaskan bahwa Kristus adalah Adam yang sejati. Adam pertama gagal dan Yesus Kristus menjadi Adam yang sejati, yaitu Adam yang Allah semula rencanakan.

Di dalam ayat 2 ada banyak lapisan. Beberapa di antaranya: 1) Siapa yang memberi kepada siapa? Allah memberi kepada Anak-Nya;  2) Siapa Anak-Nya? Yesus Kristus;  3) Apa yang Allah berikan kepadaKristus? Semua yang hidup, semua ciptaan Allah, termasuk manusia.  Yesus berkata, “Aku akan memberikan hidup kekal kepada orang-orang yang Kauberikan menjadi milik-Ku.”  Jadi di sini terdapat dua lapisan hidup, yaitu hidup yang dicipta, yang dimiliki semua makhluk, dan hidup yang bukan dicipta, yaitu hidup kekal, yang akan Yesus tambahkan kepada orang-orang yang Bapa berikan kepada-Nya.

Yesus Kristus, Allah yang mulia datang ke dunia, dipermuliakan oleh Allah yang Mahatinggi. Lalu Dia mengembalikan kemuliaan kepada Bapa. Dan memberikan hidup kekal kepada manusia, yang mempunyai hidup tertinggi pada saat dicipta. Kita adalah manusia yang hidup, yang Allah cipta lebih dari semua ciptaan-Nya yang hidup. Tapi hanya punya hidup itu saja belumlah cukup. Karena kata Yesus, “Aku akan memberikan hidup yang kekal dari Allah, bukan hidup yang sementara, yang dicipta.”  Dan Gereja, adalah tempat, di mana orang yang telah menerima hidup kekal berkumpul bersama untuk menyaksikan, mempelajari, memperoleh kemuliaan Allah, dan memuliakan Allah dengan hidup kekal yang Yesus berikan pada kita.

Bacaan: Yohanes 17

MEMULIAKAN ALLAH. Kita telah membicarakan salah satu topik penting yaitu “hidup kekal” yang Yesus utarakan di dalam doa-Nya. Ini menunjukkan kelebihan kekristenan dibandingkan dengan yang lain. Banyak agama mengutamakan jasa, kehebatan perbuatan, dan kebaikan manusia, sehingga manusia bisa ditonjolkan dan mudah-mudahan mendapat tempat di sisi Tuhan. Pikiran seperti ini tidak ada di dalam kekristenan. Yang ada adalah manusia sudah jatuh ke dalam dosa dan semua keturunannya lahir di dalam dosa. Tiap orang telah terikat, dipengaruhi, dan dikuasai kegelapan. Maka, jika tidak ada Penolong dari luar, tidak ada satu pun manusia bisa menyelamatkan dirinya sendiri.

Manusia berada di dalam diri, bukan melihat segala sesuatu dari Allah, maka dia merasa dihina dan menolak kekristenan. Penginjilan menjadi sulit karena kita harus berkata, “Datanglah kepada Tuhan, buanglah segala yang menjadi jasamu, dan bersandar kepada Dia, Sang Sumber anugerah.” Manusia berdosa, yang dalam segala hal melakukan dosa, memikirkan tentang Allah pun akan memakai pikiran orang berdosa. Ia akan memiliki konsep Allah seturut konsepnya yang berdosa.

Allah mengatakan bahwa semua manusia berbohong. Hanya Tuhan yang sejati, yang jujur, dan yang setia selamanya. Seberapa agungnya manusia, tetap ia orang berdosa; tetapi Allah sejati, mengatakan setiap kalimat dengan sesungguhnya. Manusia memiliki kesulitan dan kelemahan terbesar, yaitu tidak mau mengakui dosanya sendiri dan tidak dapat menghadapi kenyataan yang sesungguhnya tentang dirinya.

Dalam Yohanes 16:8, Roh Kudus datang menegur manusia tentang dosa, keadilan, dan penghakiman. Itu menyadarkan kita sebagai orang berdosa dan melihat keadaan kita yang sesungguhnya. Apakah kita mau rendah hati? Yesus Kristus berkata, “Mengenal Engkau Tuhan satu-satunya yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang Engkau utus, inilah hidup yang kekal.”   Paulus berkata, “Hidup kekal bukan hasil perbuatan, tetapi hasil anugerah keselamatan dalam Yesus Kristus.”  Selain Yesus, tidak ada satu pendiri agama berani mengatakan, “Aku bisa menyelamatkan kamu.”  Kalimat ini tidak mungkin muncul dari mulut manusia, karena semua manusia mengetahui dirinya berdosa.  Manusia hanya bisa berkata, “Berbuatlah baik supaya kau mendapat tempat yang baik di sisi Tuhan, dan doakan saya, supaya saya juga mendapat tempat di sisiTuhan.”   Ini membuktikan kesadaran manusia bahwa dirinya berdosa dan memerlukanTuhan.

Paulus masih berkata, “Berdoalah untuk kami, supaya kami dengan berani mengabarkan Injil.”  Tidak pernah Tuhan Yesus minta didoakan orang lain, karena Ia adalah Allah yang menjadi manusia. Jika dengan perbuatan baik cukup untuk masuk sorga, maka saya menyatakan bahwa sorga akan penuh dengan sapi, bukan manusia. Siapa yang lebih baik, sapi atau manusia? Berapa rusaknya manusia? Begitu bisa berbicara, mulai berbohong; begitu bisa berpikir, mulai memikirkan yang jahat, sangat egois. Tetapi Allah telah memahkotai manusia dengan kemuliaan dan hormat, sehingga manusia disebut sebagai wakil Tuhan, yang mempunyai peta teladan Allah. Itu sebabnya, Tuhan tidak ingin kita binasa. Ia mau kita kembali ke Kerajaan-Nya dan menjadi orang-orang yang memperoleh hidup kekal.

Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (Rm. 6:23).Yohanes 17:3 ini merupakan kelebihan kekristenan dibanding semua agama. Kekristenan menjanjikan hidup kekal, di mana kita akan berada bersama Tuhan di dalam kekekalan, memiliki hidup dari Tuhan sendiri, kembali kepada Induk hidup, bersatu di dalam hidup kekal dengan menikmati semua janji-Nya. Di sini kita melihat poin penting: Iman Kristen adalah iman kepada Tuhan, kepada Kristus; sementara semua agama hanya percaya mereka beriman adanya Tuhan, lalu berbuat baik.

Sesudah itu Ia berkata, “Aku telahmempermuliakan Engkau di bumi” (ay. 4). Inilah tujuan terbesar hidup manusia.Jika hidup kita di dunia bisa memuliakan Tuhan, maka hidup kita berarti; jikatidak, maka sia-sia dan tak berguna kehidupan kita. Berapa pun banyaknya uangdan rumahmu, tidak bisa engkau kubur bersamamu. Yang bisa kaubawa ke sorgaadalah apa yang telah engkau kerjakan untuk Tuhan, berapa buah yang sudahkauhasilkan, berapa banyak orang yang sudah engkau bawa kepada Tuhan Yesus.Utamakan yang utama, jangan utamakan yang tidak utama. Kita mempunyai banyakkeinginan. Kita sering menginginkan Kerajaan Allah, tetapi tidak menginginkanrencana dan pekerjaan Allah. Kita harus bertanya, apakah keinginan kita ituyang diinginkan Allah, atau sekadar keinginan kita sendiri? Biar kehendak-Muterjadi di dunia seperti di sorga. Setiap kali saya membaca Doa Bapa Kami, hatisaya takut membaca terbalik, “Biar kehendak-Mu terjadi pada diriku, seperti disorga.” Jika engkau ingin orang lain menjalankan kehendak Tuhan, mulailah daridirimu sendiri dan menuntut dirimu sendiri. Yesus menjadi teladan terbaik diantara semua manusia sepanjang zaman, karena Ia mengatakan kalimat-kalimat itu.Ia berkata di dalam ayat 4, “Aku telah memuliakan Engkau.” Apa arti memuliakanTuhan? Bagaimana memuliakan Tuhan? Saya menemukan beberapa prinsip:

Yesus berkata, “Dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku.”   Saya sering bertanya, “Jika hari ini saya mati, beranikah saya bertemu dengan Tuhan?”   Saya berani berkata, “Tuhan, yang Engkau perintahkan saya kerjakan, sudah saya kerjakan.” Mengapa masih hidup sampai sekarang? Karena masih ada pekerjaan yang harus saya kerjakan. Maka, jika saya tidak mengerjakannya, saya tidak memuliakan Tuhan.  Kalimat-kalimat seperti ini sangat menggugah saya. Tiap kalimat seperti ini adalah makanan rohani, bagai röntgen, sebuah introspeksi yang mencerahkan apa kekurangan saya. Sudahkah engkau menemukan apa yang Tuhan ingin engkau kerjakan? Benarkah itu pekerjaan yang Tuhan inginkan? Sudahkah engkau mengerjakan hal itu seumur hidupmu? Kita harus menemukan semua ini dengan lebih tuntas. Manusia hidup untuk Tuhan; mencari makan adalah hal sekunder. Kita harus mengerjakan pekerjaan yang khusus Tuhan berikan kepada kita. Itu tidak bisa digantikan oleh orang lain. Stephen Tong tidak bisa diganti oleh orang lain, Stephen Tong harus menemukan apa yang menjadi tugasnya, yang Tuhan perintahkan untuk ia kerjakan, lalu ia harus mengerjakannya seumur hidup, untuk memengaruhi orang lain agar sama-sama mencintai Tuhan.

Mentor saya, Pdt. Andrew Gih (1901-1985), mengatakan, “Kalau hidup hanya untuk cari makan, engkau sama semut apa bedanya? Hidup untuk makan, makan untuk hidup. Itu binatang. Hidup untuk Tuhan, lalu Tuhan beri makan. Mencari Kerajaan Allah, mencari kebenaran Allah, yang engkau perlukan pasti ditambahkan kepadamu.”  Namun, manusia sering tidak mengerti hal yang sangat sederhana dan mendasar seperti ini.

Di usia 12 tahun, Tuhan Yesus mengeluarkan kalimat yang mengagumkan, “Bolehkah Aku tidak memedulikan pekerjaan Tuhan di dalam rumah-Nya? Bukankah Aku seharusnya ada di rumah Bapa-Ku?”  Hidup kita didunia yang utama adalah menggenapkan rencana-Nya, mengerjakan pekerjaan-Nya, sesudah itu baru cari makan atau bergaul. Semua boleh saya kerjakan, tetapi seluruhnya harus kembali bagi Tuhan. Yesus datang ke Israel. Ia tidak pergi kekota lain mencari domba-domba yang sesat. Yesus menciptakan dunia, tetapi Iatidak keliling dunia, Ia tidak menikmati segala sesuatu. Ia hanya menikmatibagaimana memperkenan Bapa-Nya, menyelesaikan tugas yang Bapa berikankepada-Nya.

Ingat, rumah kita bukan di dunia ini. Didunia kita hanya menjadi tamu, musafir yang sementara saja. Banyak orangmemikirkan investasi, mencari uang banyak, tetapi tidak tahu dipakai untuk apa.Apakah ia memakainya untuk Tuhan, untuk menyelesaikan pekerjaan yang Ia berikankepadanya? Kalau demikian, silakan kerjakan. Tetapi jika semua itu untukkemewahan diri, jangan lakukan. Semua yang dipikirkan dan dijalankan harus hanyamemiliki satu fokus: Bagaimana memuliakan Allah. Tidak salah memiliki kekayaanbanyak, tetapi untuk apa? Apakah engkau berani mengatakan, “Aku sudah melakukansegala pekerjaan yang Engkau perintahkan.”? Ini yang Yesus katakan.

Ia “sudah”mengerjakan semua itu. Di balik kata “sudah” ada berapa banyak jerih payah,keringat, kekuatan yang engkau lakukan? Jika kita tidak melakukan kehendakTuhan, kalimat itu tidak mungkin keluar dari mulut kita. Di usia 12 tahun adaniat dan usia 30 tahun berani menjawab seperti ini. Ketika Yesus usia 12 tahun,Ia berada di Bait Allah. Ia tahu apa yang Ia harus kerjakan, “Tidak tahukahkamu bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?” Maka,Bapa-Nya bukan Yusuf, tetapi Bapa di sorga. Ini membuktikan di usia 12 tahun,Tuhan Yesus sudah memiliki kesadaran bahwa Ia harus seumurhidup melakukan kehendak Allah. Di dalam pemerintahan dunia, seseorang berusia18 atau 21 tahun barulah dianggap dewasa dan dituntut memiliki kewajiban hukum,tetapi di Alkitab dinyatakan pada usia 12 tahun, seorang anak Yahudi sudahmendapatkan upacara untuk disebut sebagai “Anak Taurat” (barmitzvah), sehingga apa pun yang dilakukannya harus mengikuti hukum(Taurat). Di usia 12 tahun, Tuhan Yesus sudah menjadi teladan bagi semuamanusia lainnya untuk hidup menjalankan kehendak Allah.

Saya bersyukur kepada Tuhan, saya beranimengatakan, “Saya telah mengerjakan pekerjaan Tuhan,” jika hari ini saya harusmati. Saya harap kita menjadi orang Kristen yang bertanggung jawab. Sayabersyukur kalau hamba Tuhan dan jemaat GRII sudah pergi mengabarkan Injil kesiswa-siswi seluruh Indonesia dan sudah menjangkau hingga 1,6 juta siswa. Sayabersyukur, karena dulu ketika muda saya sangat ingin belajar di WestminsterTheological Seminary, dan kini Prof. Dr. Peter Lillback, presiden WestminsterTheological Seminary, USA, datang ke Indonesia mau belajar di sini, melihatbagaimana kita mengabarkan Injil ke berbagai kota dan pelosok. Ia berkata,“Begitu sulit seorang penginjil menjadi seorang theolog, tetapi lebih sulitlagi bagi seorang theolog menjadi penginjil.” Ia melihat Stephen Tong sebagaiseorang theolog besar yang sekaligus seorang penginjil besar, yang langka adadi dunia semenjak Paulus. Ia kagum melihat theologi bisa digabungkan denganpenginjilan. Dengan demikian, mahasiswa kita belajar theologi dari WestminsterTheological Seminary dan mahasiswa mereka belajar penginjilan dari kita. TuhanYesus berkata, “Jika engkau mengerjakan perintah Bapa-Ku, engkau betul-betulmurid-Ku.” Kita tidak boleh hanya mencintai gereja, ikut-ikutan gereja yangbesar, mencari gengsi dan jabatan saja. Itu semua sia-sia.

Di dalam ayat 5, kita melihat doa yangberani luar biasa. Manusia meminta Tuhan memuliakan dia. Ini adalah hal yangmengejutkan. “Muliakan Aku.” Bukankah seharusnya manusia mempermuliakan Allah?Mengapa manusia minta Allah memuliakan manusia? Tetapi doa ini adalah doa yangbenar, dan engkau boleh mengatakannya. Sudah 30 tahun saya difitnah orang bahwaStephen Tong tidak ada Roh Kudus. Sekarang difitnah lagi dengan berbagai hal.Mereka berusaha menghancurkan saya, tetapi pertolongan saya hanya satu, dariTuhan. Saya berdoa, “Aku sudah melakukan kehendak-Mu, sekarang konfirmasikanAku ini hamba-Mu.” Tidak peduli bagaimana orang berbicara, memfitnah, salahmengerti engkau, yang terpenting adalah Allah mengonfirmasi engkau sebagaihamba-Nya.

Ketika seluruh Israel berpaling dari Allahkepada Baal, Elia kira di Israel hanya tersisa dia sendiri. Tuhan mengetahuihal ini dan merasa perlu menghibur Elia. Tuhan mengatakan bahwa Ia masihmenyisakan 7.000 orang Israel yang tidak pernah mencium Baal. Masih ada oranglain yang setia kepada Tuhan, bukan hanya Elia seorang diri. Tetapi merekatidak terlihat.

Keseimbangan yang Tuhan nyatakan kepada Eliamenggugah saya. Empat tahun lalu (2010) saya ke Semarang setelah 15 tahun tidakpergi ke sana. Ada 3.000 orang ikut kebaktian. Saya mengkritik Karismatik danmereka marah. Tahun depannya ketika saya ke sana lagi, tersisa 1.000 orang.Natal tahun lalu saya ke sana lagi, saya kira tidak ada orang yang mau datang.Ternyata Tuhan mengonfirmasi hamba-Nya. Ballroom hotelyang berkapasitas 3.000 orang penuh sesak sampai meluap keluar. Dikabarkan yanghadir sekitar 4.100 orang. Ternyata masih ada sekitar 800 orang yang tidak bisamasuk sama sekali sehingga harus pulang. Mereka berbondong-bondong datangkarena mereka telah melihat tayangan khotbah saya di televisi. Setelah merekamenonton, mereka membuktikan bahwa tidak mungkin Stephen Tong tidak ada RohKudus. Lalu kini saya difitnah hal lain lagi. Bagi saya, mari kita taat kepadaTuhan dan Tuhan akan mengonfirmasi hidup dan pelayanan hamba-Nya.

Tiap hamba Tuhan boleh berdoa, tiap anakTuhan boleh berdoa, minta dipermuliakan Tuhan, jika ia sudah memuliakan Tuhandengan melakukan pekerjaan yang Ia berikan. Ketika Musa difitnah, Yusufdisiksa, Daniel dibuang ke lubang singa, Tuhan membela dan menyertai mereka.Jika engkau betul-betul menjalankan kehendak Tuhan, fitnah, cemoohan, umpatan,penghinaan, tidak akan berhasil. Pada akhirnya, Tuhan tidak mengizinkanhamba-Nya, anak-Nya, yang sungguh-sungguh memuliakan Dia, dilecehkan oleh orangberdosa. Dalam ayat lain, Tuhan menjawab dari sorga, “Aku sudah memuliakan danAku akan memuliakan Anak-Ku lebih besar lagi.”

Puji Tuhan, Yesus Kristus disiksa, dihina,diumpat, difitnah, diejek, diolok, disalah mengerti hanya karena Ia bersalutdaging. Jika datang dengan kemuliaan ilahi, semua berlutut. Allah menjadimanusia supaya boleh disalib, untuk mengganti kita. Jika kita bisa percayaTuhan itu adalah karena Tuhan masih kasihan kita, memberi hak kepada kitasupaya boleh percaya kepada-Nya. Manusia jangan pikir, kita menjadi pusat, danAllah harus menyenangkan saya. Tidak ada hal seperti itu! Tuhan mengatakan,“Engkau taat kepada-Ku, memuliakan Aku, maka Aku akan memuliakan engkau.”Barang siapa mendapat siksaan, umpatan, fitnah dari manusia, tunggulahkonfirmasi dari Tuhan! Jika engkau jujur, sungguh-sungguh mencintai Tuhan, Iatidak akan membuangmu, membiarkanmu difitnah tidak habis-habis.

Ketika Tuhan memuliakan seseorang, ia tidakmemerlukan pembelaan, koreksi, penjelasan lagi. Semua langsung beres, karenaTuhan mengonfirmasikan anak-Nya, hamba-Nya. Ayat 5 adalah satu-satunya ayat dimana kita melihat kemuliaan Kristus dimulai sebelum dunia diciptakan, bukan setelahIa dibangkitkan, dipermuliakan. Tidak seorang manusia yang dapat mengatakankalimat ini, termasuk Sakyamuni, Confucius, Socrates, Muhammad, Musa, Abraham.Tidak ada seorang pun manusia yang mempunyai kemuliaan bersama-sama Allahsebelum dunia diciptakan.

Telah diungkap di atas, Yohanes 17 adalahAllah Anak berbicara pada Allah Bapa, menyatakan segala misteri dan rahasiayang terdalam. Hanya Yohanes yang mungkin, Petrus dan semua murid Yesus yanglain tidak mungkin menulis pasal seperti ini, karena Yesus paling dekat danmencintai murid paling muda ini. Murid yang paling muda ini sering berada dipangkuan Yesus Kristus, maka ia mendengar semua rahasia antara Anak dan Bapa,termasuk doa Anak kepada Bapa.

Di dalam ayat 6, sekali lagi Yesusmenegaskan ayat 2. Dalam ayat 2, inilah pusaka yang paling disukai oleh YesusKristus. Ia mencintai milik-Nya sampai kesudahan (Yoh. 13:1). Orang-orangseperti inilah yang sungguh-sungguh menikmati dunia sana, bukan hanya duniasini. Orang dunia menikmati dunia ini dengan uang. Ketika berkesempatan ke RajaAmpat, pantai dengan laut yang begitu indah, bersih, dengan ikan yang begitubagus. Tetapi kenikmatan keindahan seperti ini hanya sementara. Hanyakenikmatan di dalam Tuhan yang terbesar dan kekal, yaitu menikmati umat yangBapa berikan kepada-Nya. Properti Yesus adalah memiliki kaum milik-Nya sampaiselama-lamanya. Ia mencintai mereka sampai kesudahannya, karena dengandarah-Nya sendiri Ia menebus kita kembali menjadi milik-Nya.



Kita menjadi Kristen karena Bapa memberikankita kepada Anak, dan Anak memberikan diri-Nya kepada kita, dan Roh Kudusdiberikan melalui Kristus menjadi milik kita, karena kita milik Tuhan. Maka diayat 6 dikatakan, “Aku sudah memberikan firman-Mu kepada mereka dan merekamenuruti firman-Mu.” Kalimat terakhir ini penting sekali, karena setelah kitadimiliki Kristus, kita mempunyai pengetahuan rohani dan mengenal siapa Allahkita, siapa Tuhan kita, siapa Juruselamat kita. Di tengah-tengah manusia danAllah, tidak ada nama lain yang diberikan, hanya satu yang diutus, yaitu YesusKristus.

Doa antara Anak dan Bapa begitu jelas,begitu menyentuh, tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang setara denganYesus. Tidak ada pendiri agama yang dapat memberikan kepadamu hidup yangsejati, yang benar. Kita bersyukur kepada Tuhan. Tuhan memberkati kita. Biarlahkita sekali lagi mengaku iman kita di hadapan Tuhan. MEMULIAKAN ALLAH.

Stephen Tong
Source : https://teologiareformed.blogspot.com/2018/06/memuliakan-allah.html#

Tags