Latest News

Tuesday, January 22, 2019

7 ALASAN PENTINGNYA KENAIKAN KRISTUS KE SURGA.

TUJUH ALASAN PENTINGNYA KENAIKAN KRISTUS  KE SURGA

7 ALASAN PENTINGNYAKENAIKAN KRISTUS  KE SURGA“(28:16) Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. (28:17) Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. (28:18) Yesus mendekati mereka dan berkata: ‘Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. (28:19) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, (28:20) dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”. (Matius 28:16-20)
“(1:9) Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. (1:10) Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, (1:11) dan berkata kepada mereka: ‘Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga”.
(Kisah Para Rasul 1:9-11)
7 ALASAN PENTINGNYA KENAIKAN KRISTUS  KE SURGA
Signifikansi kenaikan Kristus ke surga seringkali diabaikan dan kurang mendapat perhatian banyak orang Kristen di zaman ini. Walau pun hari kenaikan Kristus ke surga telah dijadikan hari libur, namun perayaannya tidaklah semeriah natal maupun paskah. Peristiwa kenaikan Kristus sebenarnya merupakan satu momen penting dalam agenda Allah yang berkaitan dengan penebusan. Pada peristiwa kenaikan ini Kristus memasuki kemuliaanNya, suatu momen tertinggi sebelum kedatanganNya kembali (Baca: Kisah Para Rasul 1:9-11).
Peristiwa kenaikan Kristus ke surga berlangsung di dekat Betania (Lukas 24:50), yaitu betania di Bukit Zaitun (Kisah Para Rasul 1:2). Kenaikan Kristus ke surga tersebut tidak terjadi secara menghilang ataupun raib tiba-tiba, tetapi bergerak naik semakin ke atas hingga awan menutupiNya dari pandangan para muridNya. Peristiwa kenaikan ini tampaknya tidak berdurasi lama (Kisah Para Rasul 1:9). Sementara para murid terus memperhatikan kenaikkanNya hingga menghilang dari pandangan mata mereka, dua malaikat muncul dan menyakan menyatakan bahwa Kristus yang telah naik suatu saat “akan datang kembali dengan dengan cara yang sama”. Setelah kenaikkan ke surga berlalu, Kristus siap memulai pelayanan-pelayananNya yang lain dari surga.

7 ALASAN PENTINGNYA KENAIKAN KRISTUS  KE SURGA itu adalah:

1.       Kenaikan Kristus ke surga untuk menggenapi nubuat (ramalan) dan menunjukkan ketepatan ramalan tersebut (Mazmur 68:18 dikutip dalam Efesus 4:8; Mazmur 110:1 dikutip dalam Kisah Rasul 2:32-35). Sebagaimana penyaliban, kematian dan kebangkitan Kristus bukan merupakan peristiwa yang kebetulan melainkan merupakan rencana dan maksud kekal Allah, demikian juga kenaikan Kristus ke surga.
2.      Kristus Meneguhkan KeilahianNya, bahwa Ia adalah Tuhan (Kisah Rasul 2:32-35). Banyak orang dapat menerima kemanusiaan Kristus tetapi menolak keilahianNya. Kebangkitan dan Kenaikkan Kristus ke surga membuktikan keilahianNya. Dia berasal dari surga dan harus kembali ke surga dalam kemuliaanNya. Beberapa contoh dari pandangan yang keliru mengenai kelilahian Kristus adalah 
(1) Ebionisme yang  percaya bahwa Yesus hanyalah manusia biasa saja; (2) Modalisme Monarchianis yang percaya bahwa Yesus adalah salah satu model atau manifestasi dari Allah; 
(3) Dinamisme Monarchianis yang sebaliknya percaya bahwa pribadi Yesus hanyalah manusia biasa saja; 
(4) Gnostisme yang menolak bahwa Yesus Kristus berinkarnasi menjadi seorang manusia; 
(5) Anti-Gnostik yang sebaliknya menolak keilahian Kristus sebagai Logos (Firman Allah); 
(6) Arianisme yang percaya bahwa Yesus hanyalah salah satu subordinasi (setingkat lebih rendah) dari Allah Bapa.
Karena itu, sebelum kenaikanNya ke surga, Kristus memeberikan perintah kepada para muridNya (Matius 28:19-20). Suatu eksegesis dan analisis teologis terhadap frase baptizontes autous eis to onoma tou patros kai tou uiou kai tou agiou pneumatos (baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus)” dalam Matius 28:19 menunjukkan keilahian Kristus berdasarkan kesatuannya dalam Trinitas.  Sekalipun di sini disebutkan tiga buah nama yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus, tetapi kata kata Yunani “eis to onomo” yang diterjemahkan “dalam nama” adalah nominatif singular (bentuk tunggal, bukan bentuk jamak)! Bentuk jamak dari kata Yunani “onomo (nama)” adalah “onomata”. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan name (bentuk tunggal), bukan names (bentuk jamak). Karena itu ayat ini bukan hanya menunjukkan bahwa ketiga Pribadi itu setara, tetapi juga menunjukkan bahwa ketiga Pribadi itu adalah satu atau esa. Karena itu ayat ini bukan hanya menunjukkan bahwa ketiga Pribadi itu setara, tetapi juga menunjukkan bahwa ketiga Pribadi itu adalah satu atau esa. Dengan demikian ayat ini menujukkan keilahian Kristus yang dibuktikan dengan kenaikkanNya ke surga.
3.       Kristus Membuka jalan bagi pelayanan Roh Kudus ( Matius 3:11; Yohanes 14:17). Sebelum kematianNya, Kristus pernah menjanjikan bahwa Ia akan mengirim “Seorang Penolong yang lain” bagi para muridNya (Yohanes 14:16-18; 15:26; 16:17).  Berdasarkan Yohanes 16:17, jelaslah bahwa kedatangan “Penolong yang lain” tersebut akan terjadi setelah kenaikan Kristus ke surga.  Roh Kudus disebut “Parakletos”atau “Penolong”  yang lain (Yohanes 14:16).   Kata “yang lain” disini adalah “allos”, menunjuk pada seorang yang lain dari Pribadi Trinitas. Perlu diketahui, ada dua kata Yunani yang berarti “yang lain”, yaitu “allos” dan “heteros”. Tetapi kedua kata ini ada bedanya. Kata “allos” menunjuk pada “yang lain” dari jenis yang sama; Sedangkan “heteros” menunjuk pada “yang lain” dari jenis yang berbeda. Sebagai contoh, saya mempunyai satu botol minuman sprite
Jika saya mengingin­kan satu botol sprite “yang lain”, tetapi sama dengan yang ada pada saya, maka saya akan menggunakan kata “allos”. Seandainya saya menghendaki minuman “yang lain” yang berbeda, misalnya minuman coca-cola, maka saya harus menggunakan “heteros”, bukan “allos”.  Jadi pada saat Tuhan Yesus menyebut Roh Kudus sebagai “Penolong yang lain”, untuk menggantikanNya setelah kenaikkanNya, ini menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai jenis atau kualitas yang sama dengan Yesus.   
BACA JUGA: DOSA DAN KETERHILANGAN
Petrus menunjukkan pemenuhan janji Kristus ini pada hari Pentakosta, dengan mengatakan bahwa “Kristus yang telah bangkit dan naik ke surga” itulah yang mengirim Roh Kudus dan bukti-bukti yang menyertainya, yang disaksikan pada hari itu (Kisah Para Rasul 2:23). Peristiwa kebangkitan dan kenaikkan (Kisah Para Rasul 2:32,34) secara khusus disebut oleh Petrus sebagai syarat utama untuk mengirimkan Roh Kudus.
4.      Kristus Menyediakan Tempat bagi orang percaya (Yohanes 14:1-3). Sesaat sebelum kematianNya, Kristus memberitahukan para muridNya bahwa sebentar lagi Ia akan pergi menyediakan tempat untuk mereka. Dan setelah itu Ia akan kembali untuk membawa mereka ke sana. “Rumah Bapa” menunjuk kepada surga, dan di surga terdapat banyak tempat, yaitu tempat tinggal yang tetap (kekal).  
5.      Kristus harus naik ke surga untuk menjadi Kepala Gereja (Efesus 1:19-23; Kolose 2:19). Dengan kebangkitan dan kenaikkanNya ke surga, Kristus ditempatkan ditempat yang terhormat di sebelah kanan Bapa untuk menjadi kepala gereja, yaitu tubuhNya (Efesus 1:20-23). Sebelah kanan Allah Bapa menunjukkan posisiNya yang berotoritas. Hal ini melibatkan sejumlah pelayan khusus yang dilakukan olehNya dalam kaitannya dengan tubuh tersebut, yaitu: 
(1) Kristus membentuk tubuh tersebut dengan mengirim Roh Kudus pada hari Pentakosta untuk membaptis orang-orang percaya ke dalam tubuh tersebut (Kisaha Para Rasul 1:5; 2:33; 1 Korintus 12:13; 
(2) Dengan berbagai cara Ia memelihara tubuhNya dan menguduskanNya (Efesus 5:26); 
(3) Kristus  memberikan berbagai karunia kepada tubuh tersebut (Efesus 4:7:13); Ia juga memberi kuasa kepada tubuhNya (Yohanes 15:1-10);
6.      Untuk mememuhi tugas lainnya, yaitu : Kristus harus bangkit untuk menjadi Imam besar, pengantara/pembela bagi kita di surga (1 Timotius 2:5-6; Ibrani 2:18; 4:14-16). Pelayanan yang Kristus lakukan selaku Imam Besar antara lain: 
(1) Selaku Imam yang setia, Kristus yang naik ke surga memberikan simpati, menolong dalam kesusahan, dan memberikan rahmat kepada umatNya: 
(2) Selaku Imam yang setia, Kristus memohon pengampunan bagi umatNya (Ibrani 7:25); 
(3) Selaku Iman Besar, Kristus bertindak sebagai “Perintis” sehingga kita memiliki akses “jalan masuk ke surga (Ibrani 6:19-20; Bandingkan Yohanes 14:6).
7.      Mempersiapkan kedatanganNya kembali sebagai Mempelai GerejaNya, dan Raja diatas segala Raja, dan Hakim yang adil. Pengharapan yang diperlihatkan di Alkitab merupakan restorasi terkahir dari segala sesuatu di bawah Kristus. 
(1) suatu saat, pada satu fase, Kristus akan datang untuk menggenapi pengharapan yang mulia dan penuh bahagia dari gerejaNya, yaitu suatu peristiwa pengangkatan, kebangkitan dan reuni (1 Korintus 15:51-58; 1 Tesalonika 4:13-18; Titus 2:13); 
(2) Pada fase lainnya kedatanganNya, Kristus akan menghakimi bangsa-bangsa yang tidak percaya, menghakimi setan-setan (Wahyu 19:11-21), dan akan menyelamatkan Israel dalam inagurasi pemerintahan milenial (Mikha 5:4; Zakharia 9:10). 7 ALASAN PENTINGNYA KENAIKAN KRISTUS  KE SURGA.

No comments:

Post a Comment

Tags